Selasa, 21 Januari 2014

"Tarbiyah dalam Satu Juz Setiap Hari"

Kutipan nasehat
Ust. Abdul Azis Abdur Rauf, alhafidz.

"Tarbiyah dalam Satu Juz Setiap Hari"

Jika hari ini kita belum bisa beribadah dengan satu juz, kita tidak boleh putus asa, karena proses tarbiyah memang panjang.

Namun dibalik panjangnya, sesungguhnya kita juga dapat menyingkat dgn kesungguhan dan kerja keras. Kita harus sadar, dan mengatakan pada diri kita, "Sampai kapan saya tidak bisa ?" "Sampai kapan saya belum merasakan pentingnya ?"

"Dan sampai kapan saya tidak merasakan suatu kerugian besar jika hari ini tidak beribadah satu juz? "

Inilah nuansa tarbiyah yang harus kita bangun dalam diri kita, bukan nuansa pemakluman yang tiada batas.

Ingatlah bahwa tarbiyah bermakna upaya memproses diri menuju lebih baik, dan kebaikan itu ada dalam ibadah satu juz tiap hari.

Jika kita menyerah dengan kondisi kita, berarti kita sudah menghentikan proses tarbiyah dalam diri kita.

Krena itu mutarabbi (org yg trus brusaha mmperbaiki diri) yg sejati adlh mreka yg tdk prnah mnyerah dgn kondisi yg blm mmuaskan hari ini.

Jgn brlindung dari ksibukan, anak, pkerjaan, bisnis, bnyak acara dsb.Krena sjatinya smua ksibukan kta tdk akn prnah trhenti kcuali kta mati.

Lalu, apa jdinya jika smpai mati pun kita blm melakukan ibadah ini, karena halangan & kesibukan yang memang tidak akan pernah terhenti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar